Kamis, 22 Agustus 2013


TIMUR TENGAH

Iran Bela Suriah Terkait Serangan Senjata Kimia




DUBAI - Ulah Pemerintah Suriah yang diduga menggunakan senjata kimia dalam menyerang kelompok oposisi, tidak dipercaya oleh Iran. Menurut Iran, tidak mungkin Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad melakukan serangan itu.

"Pemerintah Suriah tidak mungkin berada di balik dugaan serangan yang menggunakan senjata kimia di pinggiran Kota Damaskus," ujar Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/8/2013).

"Bila penggunaan senjata kimia memang benar, maka pelakunya adalah kelompok teroris. Karena mereka terbukti mampu melakukan tindakan tersebut," lanjutnya.

Tuduhan penggunaan senjata kimia tersebut dilayangkan oleh pihak oposisi Suriah yang menyebutkan serangan itu terjadi di Damaskus. Tetapi tidak ada konfirmasi dari pihak independen mengenai klaim tersebut.

Sementara pihak aktivis Suriah memastikan bahwa serangan itu menewaskan perempuan dan anak-anak. Korban tewas akibat gas saraf yang digunakan oleh pasukan loyalis Assad diduga sudah menewaskan sekira 1.300 jiwa.

Roket berisi gas beracun itu menghantam wilayah Damaskus di Ain Tarma, Zamalka dan Jobar menjelang Subuh, Rabu 14 Agustus 2013 waktu setempat. Namun tidak ada satu pun pejabat Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad yang mengakui serangan kimia tersebut.

Senjata kimia yang digunakan diduga berupa gas sarin dan dilesakan di saat warga tengah tertidur. Korban yang terkena tembakan senjata kimia itu diketahui menderita pembengkakan pada pupil mata, kaki dingin dan mulut yang keluar busa. (faj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar